Rabu, 18 Januari 2017


BAB 1

MENGIDENTIFIKASI SIKAP

DAN PERILAKU WIRAUSAHA





  1. Pengertian Kewirausahaan, Wirausaha, dan wirausahawan

  1. Pengertian Kewirausahaan
    Kewirausahaan diambil dari istilah bahasa Prancis yaitu entrepreneurship (perilaku dinamis, berani mengambil resiko, reaktif dan berkembang). Pelaku entrepeneurship disebut entrepreneur (orang yang selalu mengejar kesempatan dalam masalah atau ancaman).
    Pengertian kewirausahaan menurut beberapa pakar, yaitu :

  1. Richard Cantillon
    Kewirusahaan adalah
  2. Zimmerer
    Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
  3. Savary
    Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
  4. Roben
    Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
  5. Inpres No. 4 tahun 1995 tentang GNMMK (Gerakan nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan).


  1. Pengertian wirausaha
    Wirausaha terdiri dari tiga kata : wira (manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani), swa (sendiri), sta (berdiri).
    Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.

  2. Pengertian Wirausahawan
    Menurut para ahli :

  1. Jean Baptista Say
    Wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi yang menemukan nilai dari produksinya.
  2. Frank Knight
    Wirausahawan adalah orang yang mencoba untuk memprediksikn dan menyikapi perubahan pasar.
  3. Joseph Schumpeter
    Wirausahawan adalah seorang innovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
    Wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kodisi tidak pasti.


  1. Tujuan, Sasaran, Asas, dan Manfaat Kewirausahaan

  1. Tujuan kewirausahaan

  1. Membudayakan sikap unggul, berperilaku positif dan kreatif.
  2. Mempersiapkan diri agar memiliki kecakapan untuk berkarir di bidang apapun.
  3. Memberikan ilmu untuk bertahan hidup dan mencari nafkah apabila terkena PHK.
  4. Mempersiapkan bekal masa depan agar mejadi terampil.
  5. Memajukan perekonomian Indonesia.
  6. Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah.





  1. Sasaran kewirausahaan

  1. Instansi pemerintah
  2. Pelaku ekonomi
  3. Generasi muda


  1. Asas kewirausahaan

  1. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
  2. Kemampuan berkarya dengan mandiri.
  3. Menciptakan etika bisnis yang sehat.
  4. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk keberanian mengambil resiko.



  1. Manfaat kewirausahaan

  1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran.
  2. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, dan memiliki pribadi unggul yang patut diteladani.
  3. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
  4. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien dan tidak boros.
  5. Berusaha mendidik para karyawannya mnjadi orang yang mandiri,disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.



  1. Sikap dan Perilaku Wirausahawan
    Sikap seorang wirausahawan yang baik antara lain :

  1. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif.
  2. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat.
  3. Mampu bekerja tekun, teliti, dan produktif.
  4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian.
  5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan berani mengambil resiko.


    Sedangkan perilakuwirausahawan yang baik adalah:

  1. Mempunyai rasa percaya diri yang berupa :

  1. Teguh pendirian
  2. Tidak tergantung dengan orang lain
  3. Berkepribadian yang baik
  4. Optimis terhadap pekerjaan

  1. Berorientasi pada tugas dan hasil meliputi :

  1. Haus akan prestasi
  2. Ketekunan dan ketabahan
  3. Berorientasi pada pada hasil/laba
  4. Mempunyai motivasi tinggi, dorongan yang kuat dan mau kerja keras.

  1. Kepemimpinan, meliputi :

  1. Bertingkah laku sebagai pemimpin
  2. Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
  3. Dapat bergaul dengan orang lain

  1. Keorisinilan, meliputi :

  1. Inovatif, kreatif, fleksibel.
  2. Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
  3. Mempunyai banyak sumber kemampuan

  1. Pengambil resiko, meliputi :

  1. Ekergik dan berinisiatif
  2. Kemampuan mengambil resiko
  3. Suka pada tantangan

  1. Berorientasi ke masa depan

  1. Memiliki pandangan ke masa depan
  2. Optimis memandang masa depan






  1. Karakteristik Wirausahaan

  1. Disiplin
  2. Komitmen tinggi
  3. Jujur
  4. Kreatif dan inovatif
  5. Mandiri
  6. Realistis
  7. Berani menghadapi resiko
  8. Selalu mencari peluang
  9. Memiliki jiwa kepemimpinan
  10. Memiliki kemampuan manajerial 
  11. Memiliki ketrampilan personal



Karakteristik wirausaha menurut pendapat Bygrave yang terkenal dengan istilah 10 D, antara lain :

  1. Dream (mimpi)
  2. Decisiveness (ketegasan)
  3. Doers (pelaku)
  4. Determination (determinasi)
  5. Dedication (dedikasi)
  6. Devotion (pengabdian)
  7. Details (cermat)
  8. Destiny (nasib)
  9. Dollars (uang)
  10. Distribute


  1. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha

  1. Keberhasilan wirausahawan
    Factor-faktor yang mendukung keberhasilan wirausaha :

  • Adanya perencanaan yang tepat dan matang
  • Adanya visi dan misi
  • Adanya komitmen tinggi
  • Adanya dana cukup untuk usaha
  • Adanya SDM yang handal dan teknologi tinggi
  • Adanya manajemen usaha yang baik
  • Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha
  • Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan

  1. Kegagalan wirausahawan
    Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan wirausaha (menurut Zimmerer) antara lain :

  1. Tidak kompeten dalam manajerial
  2. Kurang berpengalaman
  3. Kurang mengendalikan keuangan
  4. Gagal dalam perencanaan
  5. Lokasi yang kurang memadai
  6. Kurang pengawasan
  7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha


  1. Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan

  1. Keuntungan kewirausahaan

  • Otonomi dengan pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang bos yang penuh kepuasan.
  • Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi.
  • Control financial (pengawasan keuangan)



  1. Kerugian kewirausahaan

  • Pengorbab personal
  • Beban tanggung jawab
  • Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.











BAB 2

MENERAPKAN SIKAP

DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF





KONSEP PERILAKU KERJA PRESTATIF

  1. Pengertian Perilaku Kerja Prestatif
    Adalah orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju. Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak terlepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi untuk maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
  2. Karakterisitik Wirausaha yang Berperilaku kerja Prestatif
    Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah :

  1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugas atau pekerjaannya.
  2. Mau bertanggung jawab.
  3. Mempertahankan minat kewirausahaan dalam dirinya.
  4. Yakin pada dirinya.
  5. Kreatif dan fleksibel.
  6. Mau belajar dari kegagalan.
  7.  Memiliki kemampuan memimpin.
  8. Beroriensi untuk masa depan.

Apabila karakteristik prestatif di atas diterapkan oleh seorang wirausaha di dalam bisnis, maka :

  1. Wirausaha memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa.
  2. Wirausaha akan mawas diri dan bertekad bulat untuk maju.
  3. Wirausaha berpikir ada kemungkinan gagal, tetapi ia tidak gentar.
  4. Wirausaha ingin maju atau mandiri, walaupun resiko tinggi.
  5. Wirausaha berpikir positif karena ingin kreatif.



  1. TUJUAN DAN MANFAAT SIKAP DAN PERILAKU PRESTATIF
    Salah satu cara untuk mengembangkan atau membangun perilaku kerja prestatif adalah melalui pelatihan bagi staf dan karyawan. Dengan tujuan agar menjadi lebih baik dalam bekerja, lebih termotovasi, terampil dan mengembangkan cara-cara kerja yang lebih baik.
    Tujuan penanaman prinsip kerja prestatif terhadap para staf atau karyawan yaitu :

  1. Meningkatkan kinerja melalui perilaku yang efektif dan efisien.
  2. Mengurangi supervise
  3. Mengembangkan penguasaan Iptek dan kreativitas kerja.
  4. Mengembangkan solidaritas dan sikap-sikap positif.
  5. Menciptakan efisien dan efektivitas.



Untuk mencapai tujuan tersebut, dapat dilakukan melalui :

  1. Kerja magang
  2. Pelatihan jabatan
  3. Pelatihan kewirausahaan



  1. MANFAAT KERJA PRESTATIF

  1. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal di dalam usahanya.
  2. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
  3. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
  4. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
  5. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
  6. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap kerjanya.
  7. Meningkatkan prestasi kerja yang lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.


  1. BENTUK-BENTUK SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

  1. Kerja Ikhlas
    Adalah bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh supaya dapat menghasilkan sesuatu yang yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.
    Kerja ikhlas bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah,. Segala jerih payah bahkan rasa lelah tidak dirasakan sebagai suatu beban yang berat.
    Alasan-alasan yang mendorong seseorang untuk bekerja ikhlas, antara lain :

  1. Cara berpikir wirausahawan yang positif.
  2. Kebutuhan untuk berprestasi dalam bekerja.
  3. Pemilihan di bidang usaha yang cocok dengan hobi/kesenangan wirausahawan.
  4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen.


  1. Kerja Mawas
    Adalah bekerja dengan baik dan tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Kerja mawas diri artinya tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Sebelum bertindak dipikirkan dengan matang keputusan apa yang akan diambil.

Adapun sikap negatif atau kelemahan yang harus dikurangi atau dihilangkan kepribadian wirausahawan antara lain :           

  1. Terlalu berani dalam berwirausaha tanpa memperhitungkan resiko.
  2. Cepat merasa puas.
  3. Kurang hati-hati.
  4. Kurang bertanggung jawab.
  5. Bersikap sombong terhadap keberhasilan.
  6. Merasa lebih pintar dari pada orang lain.
  7. Sangat pemalu dan pendiam.
  8. Kurang bergaul.
  9. Memaksakan kehendak sendiri.
  10. Terlalu yakin akan keberhasilan dalam usaha.                       





  1. Kerja Cerdas
    Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang dihrapkan.
    Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi mengandalkan otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat diterima oleh masyarakat.

  2. Kerja Keras
    Adalah di dalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumberdaya secara optimal, misalnya tenaga, pikiran, dan perasaan dalam menggunakan waktu, bahan, dana dan alat.
    Untuk bekerja keras kita harus dapat menghindari cara-cara pemborosan waktu antara lain :

  1. Mengobrol yang tidak ada hubungannya dengan kemajuan usaha atau studi kita.
  2. Bertemu dengan kelompok yang tidak perlu.
  3. Menonton acara televise terlalu lama dan tidak ada perlunya.
  4. Tidak membuat rencana kegiatan jangka pendek dan jangka panjang.
  5. Sering terlambat dari jadwal yang telah ditentukan.
  6. Membuang waktu untuk bermalas-malasan.


  1. Kerja tuntas
    Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasi bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal. Kerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasi bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.
    Tuntas berarti tidak ada yang tertunda sebab pekerjaan yang tertunda akan membebani pikiran kita.


  1. PRINSIP CARA KERJA PRESTATIF
    Falsafah (pandangan) bekerja prestatif para wirausaha yang perlu dihayati, antara lain :

  1. Hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri/tahu tentang diri sendiri.
  2. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman.
  3. Kekuatan berusaha dating dari tindakannya sendiri.
  4. Resiko kegagalan selalu ada.
  5. Ada keberhasilan berusaha, setelah kegagalan.
  6. Harta terbesar bersikap positif di dalam usaha.
  7. Prestasi ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausaha sendiri.
  8. Bekerja dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.


  1. MENANAMKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

  • Efektivitas bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
  • Efisien bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan berhasil guna.

  1. Tepat artinya bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan atau semua yang dicita-citakan tercapai.
  2. Cepat artinya mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu.
  3. Hemat artinya dengan biaya tertentu tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan pada tingkat tertentu.
  4. Berhasil guna artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan-hambatan, sehingga meraih prestasi tertentu.


  1. PENTINGNYA BEKERJA PRESTATIF
    Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan bagi wirausaha adalah:

  1. Menghargai cita-cita dan masa depan.
  2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif.
  3. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan.





  1. Mengembangkan sikap yang positif.
  2. Mengembangkan kemampuan berprakarsa/bertindak.
  3. Mengembangkan daya kreativitas.
  4. Efektif dan efisien dalam bekerja.